Pax Majapaita
M Mustaqim
Jakarta Konon, di belahan bumi Nusantara, pernah ada sebuah kerajaan yang besar dan kuat. Luas teritori kerajaan tersebut meliputi seluruh wilayah nusantara ditambah negeri jiran Malaysia, Singapura bahkan sampai Miyanmar. Kerajaan ini, mempunyai kekuatan pertahanan yang kuat, baik pertahanan maritim maupun bertahanan darat. Pada masa keemasannya, rakyat dapat hidup dengan sejahtera, dengan berbagai gelimpahan hasil kekayaan alam yang melimpah. Inilah kerajaan terbesar di Nusantara yang orang menyebutnya dengan nama Majapahit.Dalam tanah warisan Majapahit inilah kita hidup, tumbuh dan berkembang. Kita, bangsa Indonesia adalah keturunan kerajaan besar yang mempunyai semangat besar untuk menaklukkan dunia. Namun di tanah ini juga, hari ini kita terpuruk. Alam yang kaya raya ini tidak mampu lagi menjadikan kita kenyang dan berdaya. Masih banyak dari kita yang belum bisa menikmati bentangan kekayaan alam yang melimpah. Bahkan untuk bekerja saja, penduduk bangsa ini harus 'mengungsi' ke negara lain, demi untuk mendapatkan kesejahteraan.
Jika mengikuti filsafat orang Jawa, maka kita ini sudah punya trah bangsa besar. Setidaknya hal ini sebagai legitimasi dan pemantik semangat untuk membangun kebesaran tersebut. Sejarah telah mencatat bahwa di wilayah Nusantara ini pernah berdiri kerajaan besar yang punya semangat ekspansif dan membangun peradaban. Selain Majapahit, sejarah mengenal Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang secara ekonomi dan politik sangat kuat. Bahkan, jika mengikuti tesisnya Dr Santos, di Nusantara ini pulalah peradaban besar dunia tinggal.
Peradaban Atlantik, merupakan peradaban manusia yang sangat maju pada zamannya. Hal ini dapat dijumpai pada catatan seorang filosof terkenal, Plato. Di mana dalam catatan tersebut, disebutkan bahwa terdapat peradaban manusia yang sangat maju, baik pengetahuan maupun teknologinya. Nah, Dr Santoslah yang kemudian mensinyalir dalam risetnya tersebut, bahwa atlantik yang hebat itu terletak di kepulauan Nusantara, negara Indonesia tepatnya pada saat ini.
Melalui balungan orang besar inilah, sudah saatnya kita membangkitkan kembali kebesaran tersebut. Atlatik, Sriwijaya, Majapahit, Demak adalah sederet mata rantai yang saling terkait dalam akan membentuk ikatan peradaban. Dengan penyiapan diri yang matang untuk menjadi bangsa yang besar dan kuat, kita akan mampu mewujudkan kebesaran tersebut. Meskipun kita tidak tau kapan itu akan terjadi.
Menjadi Negara Besar
Sebagai bangsa, kita berhak bermimpi, dengan disertai kerja keras untuk mewujudkannya. Bangsa yang besar pada hakekatnya adalah bangsa yang mampu mewujudkan mimpi-mimpinya. Sejarah telah menorehkan bukti, bahwa Amerika dulu adalah bangsa Indian 'katrok' yang terjajah oleh Inggris. Namun melalui mimpi dan kerja keras rakyatnya, sekarang ini Amerika telah menjadi bangsa besar, Negara adikuasa yang mempunyai bargaining power yang kuat dalam kancah percaturan dunia. Amerika saat ini merealisasikan mimpinya menjadi Pax Americana, imperium Amerika yang mampu menguasai dunia.
Contoh berikutnya adalah Jepang. Pada saat Perang Dunia (PD) II, Jepang merupakan negara yang terkoyak akibat kekalahan dalam perang. Dua kota besarnya di bom atom, hingga sampai kini kota tersebut menjadi kota mati. Namun dengan mimpi dan kerja kerasnya, saat ini Jepang menjadi Negara maju dan kaya di asia bahkan di dunia. Industrinya menjadi produk pasaran di seluruh penjuru dunia. Pax Japanica menjadi mimpi Jepang untuk menaklukkan dan menghegemoni dunia internasional.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang punya akar sejarah menjadi bangsa besar. Majapahit adalah kerajaan Nusantara yang mempinyai visi untuk menguasai dunia. Sejarah telah menorehkan tinta emasnya, bahwa nusantara dulu pernah menjadi Negara ekspansionis di kawasan Asia Tenggara. Sebagaimana yang pernah digambarkan oleh Pramudya Ananta Toer dalam novel 'Arus Balik'-nya, bahwa pada suatu masa, bangsa selatan pernah menjadi sebuah sumber peradaban di Asia.
Majapahit adalah kerajaan laut terbesar di antara bangsa-bangsa beradab di muka bumi ini. Kapal-kapalnya, muatannya, manusianya, amal dan perbuatannya, cita-citanya – semua itulah arus selatan ke utara Hal ini yang setidaknya mampu menjadi spirit bangsa ini, bahwa semua bangsa, siapapun dia berhak untuk menjadi bangsa yang besar dan berdaulat.
Gambaran ini setidaknya memberikan bukti, bahwa Majapahit, nenek moyang kita pernah menjadi kerajaan besar yang menguasai perdagangan di Asia. Hal ini bisa tercapai karena adanya mimpi dan kerja keras oleh para pemimpinnya. Patih Gajah Mada adalah sosok yang memberikan 'pembenaran' bagaimana mimpi dan kerja keras tersebut. Melalui Sumpah 'Amukti Palapa'-nya, Sang Patih mempunyai mimpi untuk menaklukkan seluruh wilayah Nusantara. Dengan kerja keras dan tirakat nya, yakni dia tidak akan makan buah palapa sebelum mampu mewujudkan mimpi tersebut. Riyadloh ini adalah usaha riil, yang dilakukan oleh para pemimpin bangsa kita zaman dahulu. Sehingga Majapahit pada saat itu mampu menaklukkan bangsa-bangsa dan kerajaan–kerajaan sekitar, untuk mewujudkan Pax Majapahita, sebuah imperium majapahit yang besar.
Hal ini tampaknya kontras bila kita bandingkan pada pemimpin kita saat ini. Pemimpin kita tampaknya tidak mempunyai mimpi dan kerja keras menjadi bangsa yang besar. Sehingga bangsa ini selalu menjadi bangsa kerdil, bagai katak dalam tempurung. Semangat Majapahit melalui Gajah Mada, harus menjadi spirit kita untuk membangun kembali kejayaan yang pernah hilang. Dan bila itu mampu kita lakukan, bukannya tidak mungkin, ke depan kita akan menjadi bangsa besar yang berpengaruh dalam kancah dunia. Pax Majapahita adalah mimpi kita, yang kita yakin suatu saat akan terwujud.
*) Muhamad Mustaqim adalah dosen STAIN Kudus, aktif di kajian sosial pada The Conge Institute Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar