Wali Kota Solo, Joko Widodo mulai menggunakan nama panggilan "Jokowi" setelah tahun 1998, usai Indonesia dilanda krisis moneter hebat.
Krisis ekonomi ketika itu, malah membuat usah mebel Jokowi makin menggila. Nilai tukar dollar Amerika yang menguat terhadap rupiah membuat mebel Jokowi laku keras di luar negeri. Salah satu negara yang kepincut dengan mebel produksinya adalah negara Prancis.
Dari Prancis-lah kemudian nama Jokowi muncul. Dalam buku "JOKOWI, Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker," karya Yon Thayrun dijelaskan, nama Jokowi didapatkan dari salah seorang pelanggan mebelnya asal negara Prancis. Namun, dalam buku ini siapa sebenarnya pencetus nama Jokowi asal Prancis itu.
Sebelum menggunakan nama Jokowi, penggemar musik rock itu kerap dipanggil Joko. Sang pelanggan asal Prancis pun lama-lama mengeluhkan nama Joko, karena sudah banyak orang menggunakan nama itu.
Dijelaskan bahwa si pelanggan sering salah kirim surat, sebagai contoh surat untuk manajer pabrik mabel di Jepara, malah sampai di meja kerja Jokowi. Tak hanya itu, salah seorang pegawai sang pelanggan yang hendak mengirimkan faksimili ke Joko yang berada di Surabaya, justru nyasar ke pabrik Jokowi di Solo.
"Mulai saat itu pelanggan asal Prancis tersebut memanggil saya dengan nama Jokowi, untuk membedakan dengan Joko-Joko yang lain," katanya.
Dan nama itu pula yang terus menempel di baju dinasnya, sebagai wali kota hingga saat ini. Bahkan di kartu nama resminya sebagai wali kota pun, ia tetap menggunakan nama pemberian teman prancisnya itu.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar