Kamis, 07 Juni 2012

PEJABAT TERBERSIH DI INDONESIA (patut di contoh!)

Prof Dr Emil Salim

[imagetag]

Meski tiga kali menjadi menteri:Menteri Perhubungan,Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH) serta Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH),Emil justru tak terpikir untuk membeli rumah semasa memangku jabatan.Ia hidup di rumah dinas dengan fasilitas yang disediakan negara.Sebelumnya,kemenakan H. Agus Salim ini, memang telah memiliki satu rumah di Jl. Tosari No. 75. Dibeli pada 1968, rumah itu dikontrakkan.Dari kontrakan tersebut,Emil mendapat hasil sampingan yang ditabungkannya.
Tatkala menepi dari pusaran kekuasaan pada 1993,doktor ekonomi alumnus Universitas California ini, terpaksa keluar dari rumah dinas.Akibatnya, ia baru merasa pahitnya, tidak memiliki rumah. "Saya pun memikirkan untuk membeli rumah," kisah pengurus ICMI ini. Akhirnya, ia membeli rumah untuk bernaung bagi dirinya dan istrinya. "Kalau anak-anak barangkali mereka dibawa suami masing-masing," ujarnya. Di saat awal pindah ke rumah baru,menurut seorang aktivis LSM yang dekat dengannya, Emil tidak memiliki peralatan rumah tangga yang banyak. "Dia sampai kesulitan untuk beli ranjang,"kisah aktivis itu. Selain dari berbagai sumber pendapatan,Emil mengaku, kini ia dan keluarganya hidup dari rumah kontrakan.Kesederhanaan dan hidup lurus yang dikukuhi Emil Salim ini, membuat Zainul Bahar Noor SE memujinya. "Emil Salim itu sama bersih dengan pejabat bersih lainnya.Ia teknokrat yang tidak mementingkan uang," puji Dirut Bank Muamalat Indonesia (BMI) ini.
Semasa memangku jabatan,ia mengisahkan,awalnya orang memberi bunga. Lalu,kata Emil melukiskan, meningkat menjadi makanan, pena, jam tangan, dan kemudian dalam bentuk barang lain."Yang penting enam bulan pertama. Setelah enam bulan pertama kau terima kedudukan itu,kau mesti beri signal-signal (tanda-tanda),"katanya. Bagaimana ia menangkis pemberian tersebut? "Yang penting enam bulan pertama yang menentukan.Setelah enam bulan pertama kita terima kedudukan itu, kita mesti beri signal-signal," ujarnya membeberkan pengalamannya.Dalam menerima pemberian tersebut, menurutnya,mesti ada garis tegas."Katakan lebih dari ini, no!" Tapi, "kita tidak perlu berteriak mengatakannya tetapi dengan sopan."Dengan demikian, orang akan mengerti berhadapan dengan siapa.
Setelah itu,menurutnya,barulah dijelaskan,"Hei Bung,ini ada sumpah jabatan. Demi Allah saya bersumpah tidak akan menerima hadiah dengan dalih apa pun. Pokoknya sumpah itu berat sekali."Tak sekadar menyadarkan mereka yang hendak 'menyuap',Emil pun mengungkapkan,sebagai kepala keluarga mesti menertibkan semua keluarga.Demikian juga agar menjadi contoh bagi keluarga. "Jadi harus kita jelaskan kepada semua keluarga," ujarnya.
Meski demikian,Emil mengembalikan sikap sederhana dan jujur itu, kepada rasa keberagamaan seseorang.Ia merasa beruntung mendapatkan pendidikan agama sejak kecil dari kedua orangtua.Pendidikan itu pula kemudian yang diwariskan kepada anak-anaknya."Jam kantor itu kan berada antara waktu Dzuhur dan Ashar.Bagaimana mungkin kita salat, menghadap Tuhan Yang Maha Esa sementara di saku terdapat uang begituan?" Emil memberi ilustrasi. Di sisi lain, ia mengingatkan,hendaknya kita jangan sampai membuat respek anak hilang gara-gara tingkah kita."Kasihan, gara-gara tindakan kita, mereka di sekolah menjadi bahan gunjingan teman-temannya yang lain.


Mar'ie Muhammad

[imagetag]

Mar'ie Muhammad pun mengesankan pejabat sederhana dan disebut-sebut bersih.Kesederhanaan Menteri Keuangan ini, tecermin dari penampilannya sehari-hari:mengenakan safari ke kantor dan lebih senang dengan sarung cap Mangga dan Gajah Duduk,bila di rumah.
Bahkan,ia pun menekankan kesederhanaan pada keluarganya.Contohnya, menurut putri bungsunya Rahmasari,mantan Dirjen Pajak ini tidak membolehkan anak-anaknya menggunakan mobil ke kampus maupun ke sekolah.Ia pun memilih membawa keluarganya berumroh seperti yang sedang dilakukannya sekarang daripada hura-hura ke luar negeri.
Selain sederhana,ia dikenal tegas dan lurus.Contohnya, ia pernah disebut menolak anggaran taktis dan biaya perjalanan dinas yang dinilainya terlampau besar.Di sisi lain,lelaki penggemar jogging ini berupaya meningkatkan efisiensi dan berusaha membendung kebocoran di instansi yang dipimpinnya. Tak mengherankan,ia dijuluki Mr. Clean.

kunjungi: bb 18 ++

Tidak ada komentar:

Posting Komentar